
Perseroan yakin target tercapai meski kondisi ekspor-impor tahun ini mengalami penurunan drastis. Pada semester pertama 2009, Badan Pusat Statistik mencatat ekspor turun 28,94 persen dibandingkan semester yang sama tahun sebelumnya atau US$ 50,02 miliar.
Menurut Direktur Treasury dan Internasional Bank BNI Bien Subiyantoro, transaksi trade finance BNI naik karena lebih aktif di pasar setelah menambah tenaga marketing.
Dari sisi fee base income, transaksi trade finance pada semester I 2009 mencapai Rp 84 miliar. Padahal dalam satu tahun biasanya hanya bisa meraup sebesar Rp 100 miliar. "Perkiraan kita tahun ini bisa Rp 200 miliar," katanya di Jakarta, Kamis 6 Agustus 2009.
BNI sendiri mempunyai cadangan dolar sebanyak US$ 1 miliar, dan kelebihan likuiditas karena terdapat negative carry. Cadangan itu bisa digunakan untuk pembiayaan trade finance, ekspor-impor. Meski punya banyak stok dolar, BNI sendiri belum berani memberikan kredit valas, info vivanews.
0 comments:
Posting Komentar