
Lembaga Sensor Film (LSF) telah menngeluarkan larangan pemutaran film Balibo. Departemen Luar Negeri (Deplu) pun akan berusaha menjelaskan pelarangan tersebut kepada dunia internasional.
"Yang perlu kita lakukan adalah berusaha menjelaskan ke pihak internasional apa latar belakang film ini tidak diputar kita perlu memastikan jangan sampai keputusan ini menimbulkan permasalahan baru," ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.
Hal ini Marty sampaikan di sela-sela rapat kerja antara Deplu dengan Komisi I DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (2/12/2009).
Menurut Marty, saat ini yang paling ditakutkan dari pelarangan film yang mengisahkan tentang tewasnya lima jurnalis asal negeri kanguru ini bisa membuat hubungan antara Indonesia dengan Australia menjadi buruk.
"Kita perlu memastikan jangan sampai keputusan pelarangan film ini menimbulkan permasalahan baru hubungan antara dua negara, Indonesia-Australia," tambahnya.
Terkait pelarangan film Balibo sendiri, menurut Marty, ini sepenuhnya di luar kewenangan Deplu. "Saya yakin lembaga yang mengeluarkan pelarangan itu pastinya dengan berbagai pertimbangan. Jadi Deplu tidak akan masuk ke subtansi pelarangan itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Selasa (1/12/2009) kemarin malam di Blitz Megaplex Grand Indonesia digelar acara nonton bareng Film Balibo. Namun sekitar seratus tamu undangan harus kecewa karena tidak dapat menikmati film yang sedianya diputar secara terbatas itu. Balibo dinyatakan tidak lulus sensor oleh Lembaga Sensor Film (LSF).
Sumber :
www.detiknews.com/read/2009/12/02/144853/1252707/10/deplu-akan-jelaskan-pelarangan-film-balibo-ke-internasional?991101605
0 comments:
Posting Komentar